Kriteria Kualitas Lingkungan dalam DED Kota
Aspek-aspek kualitas lingkungan guna menghasilkan perkotaan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
1. Kualitas Udara:
Salah satu kriteria kualitas lingkungan utama adalah kualitas udara. Dalam DED, perlu dipertimbangkan dampak emisi dari transportasi, industri, dan bangunan terhadap udara. Langkah-langkah mitigasi seperti penggunaan transportasi umum, peningkatan energi bersih, dan penanaman vegetasi di kota dapat membantu meningkatkan kualitas udara.
2. Kualitas Air:
Kualitas air adalah faktor kunci dalam lingkungan perkotaan. DED harus mempertimbangkan dampak proyek terhadap sumber air, sungai, dan sistem drainase. Ini termasuk penanganan limbah, pengelolaan air hujan, dan pemeliharaan sistem air bersih.
3. Penghijauan dan Ruang Terbuka Hijau:
Penghijauan kota dan ruang terbuka hijau adalah kriteria penting untuk kualitas lingkungan. DED harus memasukkan rencana pengembangan taman, taman kota, dan ruang terbuka lainnya. Ini membantu menjaga ekosistem perkotaan, menyediakan area rekreasi, dan mengurangi efek panas kota.
4. Dampak Terhadap Keanekaragaman Hayati:
Penting untuk mempertimbangkan dampak proyek perkotaan terhadap keanekaragaman hayati. DED harus memasukkan strategi pelestarian alam, perlindungan habitat alami, dan langkah-langkah untuk mengurangi konflik antara manusia dan satwa liar.
5. Pengelolaan Limbah dan Daur Ulang:
Pengelolaan limbah adalah aspek penting dalam kriteria kualitas lingkungan. DED harus memasukkan rencana pengelolaan sampah dan daur ulang yang efisien untuk mengurangi dampak lingkungan dari limbah perkotaan.
6. Mobilitas Berkelanjutan:
Dalam upaya mengurangi kemacetan dan polusi udara, DED perlu mempromosikan mobilitas berkelanjutan. Ini termasuk pengembangan sistem transportasi publik yang efisien, jalur sepeda, dan penggunaan kendaraan beremisi rendah.
7. Energi Bersih dan Efisiensi Energi:
Mengurangi konsumsi energi fosil dan meningkatkan efisiensi energi adalah komponen penting dalam DED. Proyek perkotaan harus memasukkan langkah-langkah untuk mempromosikan penggunaan energi bersih dan teknologi efisien.
8. Pengendalian Bising:
Dampak kebisingan perkotaan dapat berdampak negatif pada kualitas hidup penduduk. DED harus mempertimbangkan pengendalian bising, termasuk zonasi yang tepat untuk kegiatan berisik dan perencanaan tata letak bangunan yang sesuai.
9. Keberlanjutan dan Perubahan Iklim:
Akhirnya, keberlanjutan dan adaptasi terhadap perubahan iklim harus menjadi bagian integral dari DED. Ini mencakup peningkatan daya tahan terhadap bencana alam dan langkah-langkah mitigasi perubahan iklim.
Penyusunan DED yang memperhatikan kriteria-kriteria kualitas lingkungan ini akan membantu menciptakan perkotaan yang lebih berkelanjutan, sehat, dan ramah lingkungan. Dengan melibatkan pemangku kepentingan dan mengikuti praktik terbaik dalam perencanaan perkotaan, kita dapat menciptakan lingkungan perkotaan yang mendukung kehidupan yang berkualitas bagi semua penduduknya.
Baca Juga:
Pentingnya Sertifikat Laik Fungsi dalam Properti
Sertifikat Laik Fungsi Bangunan: Pentingnya dan Proses Perolehannya
Sertifikat Laik Fungsi dan Regulasinya
Mengapa IMB Diganti dengan PBG: Transformasi dalam Pengaturan Pembangunan
Serba-Serbi Tentang Perijinan Bangunan
Baca juga:
Panduan Izin Mendirikan Bangunan Fasilitas Rekreasi
Permohonan Izin Pembangunan Gedung Bank
Pengajuan Izin Mendirikan Bangunan Wisata
Mengintegrasikan Aspek Lingkungan dalam DED Gedung Permukiman
Panduan Mendetail tentang Bagaimana Menyusun DED Gedung Tinggi

Komentar
Posting Komentar